Sabtu, 23 April 2011

Balancing roda static and dynamic

Apabila roda yang tidak di balance berputar akan menimbulkan getaran dan mempengaruhi kontril kemudi. Roda dan ban biasanya diperiksa apakah balance : sebelum meninggalkan pabrik. Akan tetapi balance roda bisa berubah karena kerusakan atau karena keausan terutama untuk mobil berkecepatan tinggi.
Roda dan ban yang tidak balance disamping membuat kendaraan tidak nyaman juga menimbulkan keausan-keausan tidak normal pada ban (flat spor wear) dan sistem suspensi. Dua efek penting dari keadaan tidak balance adalah wheel Tramp (roda bergetar pada arah vertikal) dan wheel shimmy (getaran pada arah samping)
Ada dua macam balance roda yaitu static balance dan dynamic balance. Sedangkan mesin balance (wheel balancer) ada dua tipe antara lain : Tipe on the car (tanpa melepas roda dari mobil) dan tipe off car (roda dilepas dari mobil).
Static Balance
Yang disebut static balance ialah keadaan dimana roda tidak bergetar pada arah bawah (wheel tramp). Untuk mendapatkan static balance, maka distribusi massa bobot merata disekeliling sumbu putaran roda, sehingga roda dapat diam pada setiap posisi.
Pada roda yang tida static balance apabila diputar, maka akan kembali pada posisinya sehingga bagian yang berat akan tetap berada dibawah. Untuk memperbaiki static balance roda, yaitu dengan cara menjepitkan bobot timah (balance weigth) pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat. Apabila static sudah baik, maka periksa dinamic balancenya.
Dynamic Balance
Dynamic balance adalah keadaan dimana roda tidak bergetar pada arah samping kiri dan kanan. Syarat dinamic balance adalah bahwa garis tengah masa bobot terletak pada satu garis tengah roda.Jika tidak pada garis tengah roda maka roda akan bergetar. Keadaaan tidak dinamik balance dapat diperbaiki dengan menempelkan balance weight sejumlah tertentu sehingga masa bobot sebidang dengan garis tengah roda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar