Selain sumber tegangan DC dan AC, sumber tegangan dapat juga dibedakan berdasar apakah sumber tegangan dapat dimuati kembali/isi ulang (recharge) atau hanya dipakai sekali saja.
1. Elemen Listrik Skunder
Elemen Skunder adalah sumber arus listrik yang dapat diisi ulang jika muatan listriknya telah habis atau berhenti mengalir. Yang termasuk dalam elemen skunder adalah Aki (Accumulator).
Aki disebut juga sel asam timbal. Aki menggunakan kutub positif Timbal Dioksida (PbO2), kutub negatif timbal (Pb), dan larutan elektrolit berupa asam sulfat (H2SO4).
Satu sel aki menghasilkan tegangan maksimal 2V. Aki yang bertegangan 12V akan memiliki sel sebanyak 6 sel ( 6 x 2V = 12V), aki yang bertegangan 24 V akan memiliki 12 sel, dan seterusnya.
Gambar 1. Bagian-bagian sebuah Aki
Sebelum aki digunakan, aki diisi (disetrum) terlebih dahulu agar menyimpan muatan listrik. Pada proses pengisian aki terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi kimia. Setelah terisi akai dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti menyalakan lampu, membunyikan alarm, dan lain-lain. Pada saat aki digunakan terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik.
Setelah aki dipergunakan dalam jangka waktu tertentu, lama-kelamaan aki akan menjadi kosong, yaitu berhentinya aliran muatan listrik. Hal ini terjadi karena adanya peristiwa polarisasi. Polarisasi adalah peristiwa timbulnya gelembung-gelembung gas hidrogen (H2) yang menutup seluruh permukaan kutub positif aki yang menyebabkan aliran muatan listrik berhenti.
Selain aki, masih terdapat sumber tegangan sekunder lainnya yaitu Baterei Nikel Cadmium (Ni-Cd), Baterei Nikel Metal Hidrat (Ni-MH), Baterei Litium-Ion.
2. Elemen Listrik Primer
Elemen primer adalah sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang jika muatan listriknya telah habis atau berhenti mengalir. Yang termasuk dalam elemen primer adalah Elemen Kering (drycell).
Elemen kering atau biasa disebut baterai menggunakan kutub positif berupa batang karbon (C) dan kutub negatif berupa seng (Zn). Larutan elektrolit yang digunakan adalah Amonium Klorida (NH4Cl) atau disebut juga salmiak, yang wujudnya berupa pasta. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Untuk membuat elemen kering berumur cukup lama, digunakan Mangan Dioksida (MnO2) atau batu kawi sebagai depolarisator.
Gambar 2. Bagian-bagian sebuah Elemen Kering
Satu sel baterai hanya mampu menghasilkan tegangan sebesar 1,5V, sehingga jika kita ingin menggunakan baterai untuk menghidupkan sebuah radio yang bertegangan 6V membutuhkan baterai sebanyak 4 buah ( 4 x 1,5V = 6 V).
Selain baterei masih terdapat elemen primer lainnya yaitu Elemen Volta, Elemen Leclanche, Elemen Daniel.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap jenis sumber tegangan, berikut ditampilkan perbandingan beberapa sumber tegangan:
Contoh Soal:
Bahan yang digunakan untuk mencegah terjadinya polarisasi pada baterai adalah .
A. H2SO4
B. Mn02
C. PbSO4
D. NH4Cl
Jawaban: B
H2SO4 : larutan elektrolit pada aki/elemen volta
Mn02 : bahan untuk mencegah polarisasi pada baterai
PbSO4 : hasil reaksi pada kutub aki dengan asam sulfat
NH4Cl : larutan elektrolit pada baterei
sumber: http://fisikagasing.blogspot.com/2009/07/sumber-tegangan.html#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar