Selasa, 15 Mei 2012

Kelistrikan Mobil


Sebelum memeriksa koil, panaskan dahulu sampai suhu kerjanya
a. Ukur hambatan pada gulungan primer dengan ohm meter
(skala X 1). Hambatan gulungan primer 3.1 ohm


b.Ukur hambatan pada gulungan sekunder dengan ohm meter (skala 1.000). Hambatan gulungan sekunder 7,2 — 10,8 kilo ohm


c. Ukuran hambatan isolasi (sekat) antara terminal utama dan rumahnya. Gunakan tegangan 500 V untuk mengukur jangkauan
(range) hambatan. Hambatan normal I0 M ohm


d. Ukuran hambaaqn resistor luar dengan menggunakan ohm meter
(skala X 1), Hambatan resistornya 1,6 ohm.


penyetruman ulang aki
a. Keluarkan aki dari kendaraan. '
b. Lepaskan semua penutup aki,
c. Lakukan penyetruman/pengisian.
Penyetruman cepat : 6A atau lebih, max. 20A
Penyetruman lambat : 5A atau kurang
d. Tambah air aki bila perlu di saat pengisian.
e. Saat pengisian, dinginkan aki hingga airnya tidak melebihi 55 C.
F. Pengisian dilakukan sekali lagi jika berat jenis masih di bawah
berat jenis isi penuh.


distributor
Memeriksa kerja distributor
a. Tarik rem tangam dan ganjal.
b. Periksa ketinggian pelampung pada karburator.
c. Pasang tachometer kc mesin.
d. Panaskan mesin sampai suhu kerja normal.
e. Pnaskan lampu timing pada kabel busi no. 1.
f. Hidupkan mesin. Set putaran idel (stasioner) 800 rpm, atau lihat
spesifikasi.
g. Dengan lampu timing lihat posisi tanda waktu pengapian 5
BTDC (stasioner), atau lihat spesifikasi.
h. Kendorkan baut pengikat distributor dan putar distributor sampai
tanda timing pada puli kruk as bertemu dengan tanda pada tutup
rantai timing.
i. Kencangkan baut pengikat distributor dan periksa kembali timingnya


3. Menyetel celah platina
a. Periksa celah platina. Jika perlu bengkokkan braket yang tidak
bergerak dan mémastikan platina membuat hubungan di tengah
kontaknya.
b. Putar mesin dam hentikan pada celah platina terbesar,
c. Masukkan feeler di antara platina. Kendorkan kadua sekrupnya,
dan stel sampai diperoleh celah yang benar. Celah 0,5 krang lebih 0,05 mm,
atau lihat spesifikasi.
d. Kencangkan sekrup dan periksa kembali celahnya.


4._ Mengukur sudul dwell (dwellangle)
a. Pasangkan dwellmeter pada mesin.
b. Hidupkan mesin pada putaran idle (stasioncr).
c. Ukur dwellengle. Dwell angle 49°- 55°C, atau lihat spesifikasi
d. Jika tidak sesuai dengan speifisikasi, stel celahnya. ·
c. Jika dwellengle tidak dapat distel, periksa, dan pérbaiki atau ganti bagian-bagian berikut:
1) Cam (nok platina pada rotor)
2) Platina


5. Memeriksa pemaju sentrifugal (senlrifugal advance)
a. Panaskam mesin sampai suhu kerja.
b. Matikan semua perlengkapan asesori.
c. Periksa putaran idle dan waktu pengapian, harus tepat.
d. Copot selang vakum dari kontrol vakum dan tutup ujung selangnya.
e. Saat putaran mesin naik secara berangsur-angsur, periksa sudut maju pola jadi dengan lampu timing.
terlalu banyak maju .......... per alat pcngatur lemah (jika peralat pengatur patah, majunya besar skali).
Mundur ............................... pemberat alat pengatur atau cam(nok) tidak bekerja.

6. Pemaju vakum (vacuum advance)
a. Panaskan mesin sampai suhu kerja.
b. Matikan semua perlengkapan.
c. Periksa putaran idle dan waktu pengapian, harus tepat.
g. Lepaskan selang vakum dari kontrol vakum dan tutup ujung
selang.
e. Hidupkan mesin pada putaran idle.
f. Ikatkan pompa vakum pada kontrol vakum dan periksa gerakan
timing saat diberi vakum.

7. Melepaskan distributor dari mesin
Lepaskan bagian-bagian distributor menurut urutan berikut:
I. Kabel busi dan tutup disnibutor.
2. Selang vakum.
3. Baut.
4. Distributor.


8. Membongkar distributor
a. Buka klep penahan tutup distributor dan angkat tutupnya.
b. Lepaskan rotor.
c. Kendorkan sekrup terminal utama dan lepaskan kabel kondensor serta kabel utama. .
d. Lepaskan kondensor
e. Lepaskan sekrup serta kasa pelumas kam dan platina.
f . Lepaskan sekrup dan klip dan kontrol vakum.
g. Lepaskan sekrup, kabel, dan dudukan platina.
h. Lepaskan sekrup dan kam.
i. Keluarkan pin pengilat gigi dengan menggunakan drip yang sesuai dan lepaskan gigi dan ring.
j. Lepaskan batang (shaft) dari rumah distributor.
k. Lepaskan per klip, dan pemberat alat pengukur.


9, Memerikse kondisi distributor
a. Periksa tutup dari keretakan, penumpukan karbon, dan adanya percikan api. Jika terdapat kondisi seperti itu ganti tutup
b. Bersihkan karat yang ada terminal kabel busi.
c. periksa rotor dari keretakan atau tanda-tanda terbakar pada ujung logam. Kalau ada, tanda-tanda tersebut ganti rotor.
d. periksa titik kontaknya dari keausan, terbakar, penipisan, dan lubang. Kalau ada sedikit, bersihkan platina dengan amplas. Tapi kaIau banyak ganti platina.
e. periksa tegangan per pada lengan yang bergerak (platina) dengan cara sebagai berikut:

1) Kaitkan skala per pada lengan yang bergerak dengan sudut 90"C.
2) Catat skala penunjukan pada saat platina mulai bergerak.
3) Jika tidak sesuai spesifikasi. Ganti platina. Tegangan maks:' 4,9 N (0,5 kg, 1,1 lb), atau lihat spesifikasi.


Periksa kapasitas kondensor dengan cara sebagai berikut:
1) Ukur kapasitas kondcnsor dengan menggunakan tester.
2) jika tidak ada, periksa dengan mengganti kondensor baru
Setelah itu periksa apakah mesin hidup dengan lancar.
Kapasitas: 0,20 - 0,24 F.


Memasang kembali distributor
Pemasangan kebalikan dari membukanya. Perhatikan hal-hal berikut:
a. Bubuhi O-ring dengan 0li mesin.
b. Pastikan piston N0.1 pada posisi titik mati atas (TMA).
c. Pasang setelah tanda kesejajaran pada distributor pas.
d. Stel waktu pengapian setelah dipasang.





2. Parsiapan servis
a. Pastikan pemasangan sambungan aki tidak terbalik. Karena dapat merusak rectifier (kiprok).
b. jangan menggunakan tester tegangan tinggi, karena menyebabkan rectifier rusak.
c. Ingat tegangan aki ke terminal B pasia alternator,
d. jangan hidupkan mesin saat terminal L dan R dilepas.
Gambar I0. 16. TerminaI·terminal pada alternator

3. Pemeriksaan kerja sistem pengisian
a. Berikan arus dan tegangan seperti pada gambar.
b. Kunci kontak OFF
c. Ukur tegangan antara terminal L dan masa. Bila pengukuran tidak O V berarti altenator rusak.
d. Kunci kontak ON baca voltmetcr. Kalau hasilnya 0 V ada kerusakan pada alternator atau kabel-kabelnya. Jika tegangan yang mendekati tegangan aki ada hubungan pendek
pada terminal F dan braket belakang alternator. Kalau tegangan lebih
rendah dari aki kerusakan ada pada regulator I C. Posisi terminal F,
lihat






Memeriksa tegangan Iampu beban
a. Periksa dan pastikan aki berisi.
b. Pasang pengukur ampere dan pengukur tegangan seperti pada gambar. Pastikan penunjukan tegangan, 0 V ·
c. Kunci kontak ON, periksa dan pastikan hasil pengukur tegangan di bawah tegangan aki (1- 3 V). Jika hasilnya sama dengan tegangan aki kerusakan pada alternator.
d. Buat hubungan singkat ke terminal pada pengukur ampere.
Hidupkan mesin, setelah itu lanjutkan pemeriksaan hubungan
singkatnya.
Catatan:
Hati-hari saat menghidupkan mesin, arus yang ke starter jangan mengalir ke pengukur ampere.
f. pada kondisi tanpa beban, naikkan putar sampai 5.000 rpm(putaran mesin 2.000~ 2.500 rpm). atau sesuai spesifikasi.
g. Baca Penunjuk pada pengukur tegangan dan pengukur ampere.
Ampere 5A atau kurang, Tegangan (penyetelan tegangan)
14,7 + 0,3 V (pada 20°C), atau sesuai spesifikasi.

5. Memeriksal alternator dengan pemberian beban
a. Lepaskan kabel negatif aki.
b. Pasangkan pengukur ampere dan pengukur tegangan seperti pada
gambar.
c. Pasangkan kabel negatif aki.
d. Hidupkan mesin.
e. Beri beban dengan menyalakan lampu besar.
f. Secara bertahap naikkan putaran mesin. Jika tegangan dari aki lebih besar berarti ada arus yang dihasilkan, tak ada gangguan

Memcriksa alternator dengun pemberian »»~»

6. melepas alternator dari mesln
a. Lepaskan kabel negatif aki.
b. Lepaskan sabuk pemutar altenator.
c. Lepaskan dari terminal B alternator, sambungan termlna L dan R, serta lepaskan kabel dari klip,
d. Lepaskan baut, mur, dan alternator.

F. Membongkar alternator
a. Lepaskan sekrup dan peredam bunyi.
b. Lepaskan mur, puli, kipas, dan spacer (pengatur jarak).
c. Lepaskan baut panjang.
d. Pisahkan rumah bagian depan. Bukan dengan obeng melalui lubang pada rumah depan.
e. Lepaskan rotor dari rumah depan.
f. Lepaskan sekrup serta lager penahan (bearing retainer). Tahan bos lager rumah depan dan tekan lager pada rumahnya. (IniI dilakukan bila lagemya rusak).
g. Lepaskan solder pada dioda dan kabel kumparan stator.
h. Lepaskan stator dari rumah belakang.
i. Lepaskan sekrup serta rumah kol insulator dan terminal.
j. Lepaskan sekrup, dioda, dan pendingin dari rumah belakang,


pemeriksaan gulungan stator
a. Periksa kumparan stator dari kemungkinan putus/hubungan pendek dengan ohmmeter.
b. Untuk memeriksa sirkit yang terputus, sambung kabel pengukur seperti pada
gambar 10.19a
c.Jika tidak ada hubungan, ganti kumparan stator.
d, Untuk memeriksa hubungan singkat, sambungkan kabel pengukur yang satu ke inti yang lainnya ke kabel kumparan. Periksa hubungannya.
e. Jika ada hubungan, ganti stator.
{ 9. Memerikso rotor
a. Periksa sirkit yang terputus. Ukur hambatan antara slip ring seperti
pada gambar 10.20a. Spesifikasi 5 - 6 ohm, atau lihat spesifikasi lain.
b. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti rotor.
c. Periksa hubungan pendek dan hubungan antara. masing-masing slip ring dengan inti, seperti pada

d. Jika ada hubungan, ganti stator.


10. Memeriksa dioda
Dioda. alternator ada dua jenis, positif dilalui arus dari kabel timah hitam ke kotak. Tidak ada arus dari kotak ke kabel, untuk dioda negatif kebaliknnya.
a, Periksa hubungan antara kabel positif dau kotak dengan ohmmeter
b, Balikkan kabel tester dan lihat hubungannya.
c. Jika arus mengalir pada kedua arah atau tidak ada sama sekali,ganti dioda dan pendingin.

11 Mameriksa borstel
a. Ganti borstel bila panjangnya tinggi dua per tiga. Tegangan per
borstel = 360 gr (0,8 lb), atau lihat spesifikasi.
b. Ukur tegangan per.
c. Jika Iemah ganti per.
.
Memeriksa barstel

12.Memeriksa bearing rotor
Periksa kelancaran putaran, bunyi tidak normal lager depan dan
belakang. Ganti, jika tidak normal ditemukan.

13. Merakit dan memasang kembali alternator
a. Pemasangan adalah kebalikan membongkarnya. Perhtikan hal berikut:
l) Waktu memasang rotor ke sarang belakang dan stator borstel dengan menyelipkan kawat lurus yang kuat ini dimasukkan melalui sarang depan dan belakang; seperti
yang diperlihatkan gambar.
2) Waktu menyolder kawat dioda tidak boleh dari 20 detik, Panas mengakibatkan dioda rusak.
b. Pemasangan kebalikan dari melepaskannya. Perhatikan hal-hal
berikut :
1) Pemasangan tali pemutar berbentuk V harus masuk ke dalam alur puli.
2) Stel tegangan sabuk pemutar.
motor starter

2. Memeriksa kerja motor starter
a. Hubungkan secara langsung terminal B dan M pada starter dengan menggunakan kabél.
b. Starter harus berputar dengan lancar tanpa bunyi abnormal
c, Jika putaran terlalu pelan, tidak berputar atau ada bunyi; abnormal, lepaskan starter dan periksa. Pastikan hal-hal berikut sebelum melepaskannya
1) Kondisi ampere aki.
2) Terminal aki tidak kendor atau berkarat.
3) Kondisi kabel.
4) Kondisi pada kunci kontak.
5) Mosin macet.
Perhatikan : Hati-hati saat starter bekerja. Mesin bisa saja hidup


3. Pembongkaran dan pemasangan motor starter
a. Urutan pembongkaran seperti berikut:
1) Lepaskan kabel negatif aki.
2) Dongkrak kendaraan dan topang dengan stan pengaman
3) Lepaskan kabel dari starter.
4) Lepaskan starter

b. Pemasangan, kebalikan dari membongkarnya.
Pemeriksaan fungsi bagian-bagian
tes (pull-in)
1) Sambungkan kabel pada aki seperti pada
2) Jika pinion bergera ke arah luar, berarti saklar bekerja
normal.

Catatan: Hati-hati jangan memberikan arus terus mengalir lebih dari 10 detik.

Tes tahan (hold·in)
1) Setelah selesai melakukan tes pulI-in, lapaskan kabel terminal M (pinion).
2) Jika pinion tidak kembali, berarti kumparan penahan berfungsi dengan baik.

c. Tes baiik

I) Sambungkan aki antara terminal M pada saklar magnet bodi seperti pada gambar
2) Tarik pinion keluar sampai berhenti.
3) Pinion harus kembali secepatnya ke posisi semula saat hubungan aki dilepaskan.


5. Penyetelan celah pinion
a. Lepaskan sambungan pada terminal M.
b. Saat aki dihubungkan antara terminal S dan bodi starter, pinion bergerak keluar berhenti. Kemudian ukur celah antara pinion dan stopper. Hat-hati, jangan memberikan arus terus-menerus, lebih dari 20 detik. Celah pinion 0,5 — 2,0 mm.

Menyetel celah pinion I?
c. Jika celah pinion tidak sesuai standard, stel dengan menambah atau mengurangi washer (plat) yang berasa antara saklar magnet dan braket depan. Celah menjadi kecil jika washer ditambah.


Pembongkaran dan pemasangan motor starter
a. Lepaskan field strap dari terminal pada saklar magnetik.
b. Lepaskan sekrup, saklar magnet, per, dan washer (ring) dari rumah putar.
c. Lepaskan plunyer dari tuas pemutar.
d. Lepaskan baut panjang dan sekrup. Setelah itu lepaskan (penutup) dan washer (ring).
e. Pisahkan mekanisme yoke dari rumah putar.
f. Lepaskan per dan dudukannya.
g. Lepaskan armatur dan kopling overruning dari rumah putar.
h. Lepaskan tuas pemutar.
i. Lepaskan ring penahan pinion dengan menyetelnya,
j. Tekan pinion dan kopling overruning
k. Pemasangan, kebalikan dari pembongkarannya.


7. Pemeriksaan armatur (angker)
a. Periksa hubungan armatur dengan masa dan kemungkinan adanya sentuhan hubungan pendek.
b. Periksa massa, salah satu pentolan tester ke masing-masing lapisan. Sedangkan pentolan satu lagi ke inti atau poros. Jika terjadi
hubungan, ganti ermatur.
c. Untuk memeriksa hubungan pendek, gunakan tester.
1) Taruh armatur pada tester dan tahan steel strip pada armatur
2) Putar armatur pelan-pelan dengan tangan. Jika ada hubungan pendek, steel strip akan menarik koil.
d. Ganti armatur kalau perlu.


8. Pemeriksaan komutator
a. Periksa komutator jika kotor, berubah warna, atau terbakar, bersihkan dengan amplas dan cuci dengan larutan pembersih.
b. Setelah dibersihkan, potong celah mika antara lapisan dalamnya
Garnbar 10.33.
Memeriksa komutzztar

9. Pemeriksaan kumparan (field coil)
Untuk mancegah kumparan ke massa berhubungan dengan tester tempelkan satu pentolan tester ke yoke atau inti kutub. Pentolan tester satu lagi ke terminal kumparan, Jika ada hubungan, ganti kumparan

10. Pemeriksaan penahan borstel
a. Periksa hubungan penahan borstel ke masa.
b. Tempelkan salah satu pentolan tester ke penahan borstel yang satu lagi ke yoke seperti pada

c. Jika ada hubungan, ganti penahan borstel

1. Pemeriksaan borstel (brush) dun pernya
a. Periksa borstel. Ganti jika keausan lebih dari sepertiga panjang aslinya.
b. Ukur tekanan per. Tekaman per 14 - 18 N (1,4 1,8 kg, 3,1 - 4,0 lb), atau lihat spesifikasi.
c. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti borstel.
d. Periksa celah antara as armatur shaft dan as. Jika kendor, ganti as







sumber:http://rodigufronfajri.blogspot.com/

Simbol Kelistrikan

Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika

Hello sahabat Elind, berjumpa lagi. Kali ini Elind akan berbagi tentang simbol listrik dan simbol komponen elektronika. Kalian sudah pada tahu belum apa saja simbol-simbol di kelistrikan maupun komponen elektronika? Jika belum mari kita belajar bersama.
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika sangat diperlukan saat kita ingin merangkai pesawat elektronika maupun bagi kita yang sedang belajar dasar elektronika. Ibarat rumah, simbol elektronika ini adalah pondasinya untuk belajar menjadi seorang ahli di bidang elektronika.
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika, Credit : http://pakteo.files.wordpress.com/2011/03/simbol.jpg
Dengan menggunakan simbol-simbol elektronika ini, kita akan mudah dalam menggambarkan sebuah sistem pesawat elektronika dan akan sangat mudah dalam melakukan proses troubleshooting.
Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika telah distandarkan secara internasional maupun nasional, sehingga dimanapun kita berada jika bertemu gambar dan simbol tersebut pasti memiliki maksud yang sama. Dengan menggunakan simbol elektronika yang berstandar internasional akan mengurangi salah tafsir dalam membaca rangkaian elektronika.

Berikut Simbol Listrik dan Simbol Komponen Elektronika

SIMBOLNAMA KOMPONENKETERANGAN
Simbol Sambungan
Simbol KabelKabel/ Wire ListrikKabel penghubung (konduktor)
Simbol Kabel TerhubungKoneksi kabelTerhubung
Simbol Kabel Tak terhubungKabel tidak koneksiTerputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Simbol SaklarToggle Switch SPSTTerputus dalam kondisi open
Simbol SaklarToggle Switch SPDTMemilih dua terminal koneksi
Simbol SaklarSaklar Push-Button (NO)Terhubung ketika ditekan
Simbol SaklarSaklar Push-Button (NC)Terputus ketika ditekan
Simbol SaklarDIP SwitchMultiswitch(Saklar banyak)
Simbol SaklarRelay SPSTKoneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
Simbol SaklarRelay SPDT
Simbol SaklarJumperKoneksi dengan pemasangan jumper
Simbol SaklarSolder BridgeKoneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
Simbol GroundEarth GroundReferensi 0 sebuah sumber listrik
Simbol GroundChassis GroundGround yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
Simbol GroundCommon/ Digital Ground
Simbol Resistor
Simbol ResistorResistorResistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Simbol ResistorResistor
Simbol PotensioPotensio MeterMenahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Simbol PotensioPotensio Meter
Simbol Variable ResistorVariable ResistorMenahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Simbol Variable ResistorVariable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Simbol CondensatorCondensator BipolarBerfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Simbol CondensatorCondensator Nonpolar
Simbol CondensatorCondensator BipolarElectrolytic Condensator (ELCO)
Simbol CondensatorKapasitor berpolarElectrolytic Condensator (ELCO)
Simbol CondensatorKapasitor VariableCondensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
Simbol LilitanInduktor, lilitan, kumparan, spul, coilDapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
Simbol LilitanInduktor dengan inti besiKumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Simbol LilitanVariable InduktorLilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Simbol Power SupplySumber tegangan DCMenghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Simbol Power SupplySumber ArusMenghasilkan sumber arus tetap
Simbol Power SupplySumber tegangan ACSumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Power SupplyGeneratorPenghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol BatteryBatteryMenghasilkan tegangan searah tetap
Simbol BatteryBattery lebih dari satu CellMenghasilkan tegagan searah tetap
Simbol RegulatorSumber tegangan yang dapat diaturSumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol RegulatorSumber arus yang dapat diaturSumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
Simbol Volt MeterVolt MeterMengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Simbol Ampere MeterAmpere MeterMengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Simbol Ohm MeterOhm MeterMengukur resistansi dengan satuan Ohm
Simbol Watt MeterWatt MetterMengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Simbol LampuLampuAkan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
Simbol LampuLampu
Simbol LampuLampu
Simbol Dioda
Simbol DiodaDiodaBerfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Simbol Dioda ZenerDioda ZenerPenyetabil Tegangan DC (Searah)
Simbol Dioda SchottkyDioda SchottkyDioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Simbol Dioda VaractorDioda VaractorGabungan Dioda dan Kapasitor
Simbol Dioda TunnelDioda TunnelDioda Tunnel
Simbol LEDLED (Light Emitting Diode)Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Simbol Photo DiodaPhoto DiodaMenhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Simbol Transistor NPNTransitor Bipolar NPNArus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol Transistor PNPTransistor Bipolar PNPArus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol Transistor DarlingtonTransitor DarlingtonGabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Simbol Transistor JFET NTransistor JFET-NField Effect Transistor kanal N
Simbol Transistor JFET PTransistor JFET-PField Effect Transistor kanal P
Simbol Transistor NMOSTransistor NMOSTransistor MOSFET kanal N
Simbol Transistor PMOSTransistor PMOSTransistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Simbol Motor ListrikMotorMotor Listrik
Simbol TrafoTrafo, Transformer, TransformatorPenurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Simbol Bel ListrikBel ListrikBerbunyi ketika dialiri arus listrik
Simbol BuzzerBuzzerPenghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, SikringPengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Simbol SikringFuse, Sikring
Simbol BusBusTerdiri dari banyak jalur data atau jalur address
Simbol BusBus
Simbol BusBus
Simbol Opto CouplerOpto CouplerSebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
Simbol SpeakerSpeakerMengubah signal listrik menjadi suara
Simbol MicMic, MicrophoneMengubah signal suara menjadi arus listrik
Simbol Op-AmpOp-Amp, Operational AmplifierPenguat signal input
Simbol Schmitt TriggerSchmitt TriggerDapat mengurangi noise
Simbol ADCADC, Analog to DigitalMengubah signal analog menjadi data digital
Simbol DACDAC, Digital to AnalogMengubah data digital menjadi signal analog
Simbol OscillatorCrystal, OcsilatorPenghasil pulsa
Simbol Antenna
Simbol AntennaAntennaPemancar dan penerima signa radio
Simbol AntennaAntenna
Simbol AntennaDipole AntennaGabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
Simbol Gerbang NOTNOT GateOutput akan merupakan kebalikan input
Simbol Gerbang ANDAND GateOutput akan 0 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang NANDNAND GateOutput akan 1 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang OROR GateOutput akan 1 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang NORNOR GateOutput akan0 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang EX-OREX-OR GateOutput akan 0 jika input sama
SImbol D-Flip-FlopD-Flip-FlopDapat berfungsi sebagai penyimpad data
Simbol MultiplexerMultiplexer 2 to 1Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
Simbol MultiplexerMultiplexer 4 to 1
Simbol D-MultiplexerD-Multiplexer 1 to 4Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output
credit : linksukses.com/2011/10/simbol-listrik-dan-simbol-elektronik.html

sumber: http://elektronikaindustri.com/simbol-listrik-dan-simbol-komponen-elektronika/