Rabu, 08 Februari 2012

cara kerja motor starter

Pada saat motor Switch On
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui
hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui
armature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah
yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut
sama.Seperti pada gambar diatas.
Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kea rah menutup main
switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kea rah posisi
berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai
berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil maka
armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear
menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.


Ikon Pada saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulai
menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir
sebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil
tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil
saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field
coil→armature→massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan
momen punter yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin
sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk
menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter akan
membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.


Ikon Pada saat starter Switcf OFF.
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan
belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagai
berikut:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Field coil→armature→massa
Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus
dari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Pull in coil→Hold in coil→massa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga
berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal iini mengakibatkan
kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi
semula.Dengan demikian drive lever menarik sarter clutch dan pinion gear terlepas
dari perkaitan

komponen motor starter

Yoke dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole
core yang diikat dengan sekrup.Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan
memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.


Ikon Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan
mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat
membangkit medan magnet.
Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat
core.


Ikon Armature dan Shaft
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-
slot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah
energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.


Ikon Brush
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari
field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter
memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
  • Dua buah disebut dengan brush positif.
  • Dua buah disebut dengan brush negative

Ikon Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas
dari perkaitan dengan roda penerus.


Ikon Drive Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan
dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda
penerus.


Ikon Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman
dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear


Ikon Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit
motor starter melalui teminal utama.
Ferrari sudah memproduksi mobil sejak 1929. Hingga kini mobil pabrikan asal Italia itu sudah sangat sukses. Bahkan citranya sebagai supercar banyak diacungi jempol tidak hanya di kampung halaman melainkan di belahan dunia.


Sejarah gemilang Ferarri ketika produsen itu memutuskan untuk bergabung ke balap jet darat atau Formula 1. Itu menegaskan betapa hebatnya mobil tersebut dalam hal teknologi dan kecepatan.
Nah, dari banyaknya mobil Ferarri saat ini hanya ada 10 Ferrari yang dinobatkan sebagai supercar terbaik dalam sejarah Ferrari. Tentu saja 10 Ferrari itu patut dikenang masyarakat banyak khususnya pecinta Ferrari.

Pengukuhan itu tentu dilihat dari disain serta teknologi, ketangguhan serta kemampuan melindas aspal hitam. Apa saja 10 Ferrari terbaik di dunia? Ini dia 10 Ferrari terbaik seperti dikutip situs resmi Ferrari.

1. Ferrari 250 GTO
Dibangun untuk balap GT racing. Bodinya mengadopsi konsep old school, dan dangan retro. Mesin 3.000 cc V12 sangat sangatr di era 60-an.

2. Ferrari 365 GTB
Ferrari satu ini sangat populer di 70-an. Mesin berkapasitas 4.390 cc V12 yang bisa memproduksi tenaga 352 bhp (262 kW). Sayang mesinnya lemah dikecepatan bawah, namun kecepatan atas sangat sangar. Disainnya sangat futuristik.

3. Ferrari F50
Dibuat pada 1995-1997 hasil pengembangan antara F40 dan Enzo, menghasilkan kinerja mesin terbaik di kubu Ferrari. Mesin berkapasitas 4.700 cc bisa mengeluarkan tenaga 513 Hp pada 8.000 rpm. Mobil ini berlari hingga kecepatan maksimal 200 mph. Casisnya mengadopsi casis Formula 1.

4. Ferrari Enzo
Siapa yang tidak kenal Ferrari Enzo. Mobil yang dirilis pada 2002 itu melesat menjadi mobil cepat terkuat yang pernah. Fiturnya mengadopsi mobi Formula 1. dibalik kap terdapat mesin berkapasitas 6.000 cc V12 yang dikawinkan dengan 6 semi otomatis.

5. Ferrari F40
Mobil ini diproduksi sejak 1987-1992. Ferrari menuabutnya sebagai mobil tercepat dan mobil paling bertenaga saat itu. Bayangkan mobil ini menjadi mobil legal tercapat yang diperbolehkan menapak di jalanan.

6. Ferrari 246 Dino
Dibangun pada 1968, mobil itu menjadi mobil yang sangat atraktif di era-nya. Ini menjadi nilai tambah bagi Ferrari dengan memproduksi mobil tersebut. Bentuknya memang sangat tidak menyakinkan. Namun dibalik kapnya terdapat mesin yang diklaim cukup kuat ketika diajak kebut-kebutan. Ada 2 pilihan mesin yakni 2.400 cc 6 silinder dan 3.000 cc dengan 8 silinder.

7. Ferrari 275 GTB/4
Pertama kali diperkenalkan pada Paris Motor Show di 1966 dan langsung diproduksi hingga 1968 mobil tersebut menjadi mobil Ferrari yang diklaim sebagai supercar terlembut karena dengan tingkat getaran yang cukup rendah dijajaran mobil Ferrari lainnya. Di balik bonednya terdapat mesin berkapasitas 3.300 cc 4 -cam V12.

8. Ferrari 360 Challenge Stradale
Jajaran mobil Ferrari semakin lengkap dengan mobil satu ini. Diproduksi 1999-2005, Ferrari 360 menjadi mobil Ferrari dengan hangling terbaik. Namun sang insinyur Ferrari mengharapkan mobil itu tidak digunakan untuk kebut-kebutan di jalan. Sebab teknologi yang teraplikasi pada 3.600 cc V8 dapat membahayakan penggunanya.

9. Ferrari 166MM Inter
Bentuknya sangat futuristik. Namun mobil ini dikategorikan sebagai mobil sport. Terdapat mesin berkapasitas 2.000 cc berkonfigurasi V12 dibalik bonednya. Hanya ada 39 unit di dunia dengan rentan waktu produksi pada 1948–1953. Mobil ini juga menjadi mobil dengan disain terbaik.

10. Ferrari F355
Diproduksi pada 1994-1999, F355 menjadi penerus F369. Mesin yang diusung 3.500 cc V8 DOHC yang dikawinkan 6 percepatan berteknologi gearbox Formula 1 sehingga menjadikan mobil tersebut mobil terbaik saat itu. Ada 3 tipe yang disediakan yakni F355 Spider, F355 GTS dan F355 Challenge.


Sumber :terselubung.blogspot.com

pemeriksaan pada koil pengapian

Pengecekan Lilitan Primer
Pemeriksaan resistensi harus dilakukan utnuk mengetes lilitan primeir. Untuk mengetes lilitan primeir, baca ohm meter dengan menggunakan AVO METER, hubungkan pada kedua terminal primeir, dan bacaannya secara akurat dicatat Bacaan tersebut harus cocok dengan spesifikasi pabrik.

Contoh:
Koil 12V – 2,5 sampai 3 Ohm
Koil Ballast – 1,5 sampai 2 Ohm
Koil Hei – 0,8 sampai 1 Ohm.
Bacaan yang benar akan menunjukkan bahwa baik rangkaian dan faktanya tidak ada yang korslet.
  • Coil Lilitan Sekunder
Untuk mengetes lilitan sekunder maka test resistansi harus dilakukan pada lilitan sekunder. Ohmmeter (Diatur pada salah satu rentang yang tinggi) dihubungkan diantara outlet tegangan tinggi dan salah satu dari terminal primer. Pabrik menentukan rentang resistansi dimana nilai sekundernya berada pengaturan umum dari nilai-nilai tersebut berada diantara 9.000 dan 12.000 ohm.
Bacaan yang benar pada rentang yang telah ditetapkan akan menunjukkan baik rangkaian yang lengkap dengan hubungan yang baik pada lilitan primer, maupun lilitan-lilitan tidak korslet bersamaan.
  • Pengecekan Massa Isolasi
Untuk mengecek kesalahan pemassaan satu seri test lamp (lampu pengetes) dihubungkan diantara satu dari terminal primer dan wadah logam coil. Lampunya tidak boleh menyala. Bila menyala, coilnya rusak dan harus diganti.

  • Pengujian Output
Test out put scunder harus juga diterapkan pada coil menghubungkannya pada mesin pengetes yang dapat menghasilkan arus yang terganggu. Dengan menghubungkan outlet tegangan tinggi koil ke celah percikan bunga api yang berubah-ubah, ‘ukuran’ maksimum percikan bunga api (atau enerji yang tersedia) yang dapat diproduksi, dapat diukur. Hal tersebut harus dibandingkan dengan coil yang baru, lebih kurang 13 mm.
 
Catatan: Pengujian ini harus dilakukan pada temperatur kerja koil.
Catatan penting: Alat uji coil pengapian berdaya tinggi.
Alat uji output coil pengapian tidak boleh digunakan untuk menguji coil pengapian yang berenerji tinggi yang dirancang untuk system pengapian elektronik
6.2. Kondensor Pengapian
Ada tiga pengujian yang harus dilakukan terhadap kondensor.
  • Kebocoran, untuk memastikan arus tidak bocor melalui bahan penyekat dielektrik.
  • Kapasitas, untuk memeriksa keadaan plat untuk memastikan kondensor mempunyai kapasitas untuk menyimpan semua enerji listrik.
  • Resistansi seri, untuk memeriksa sambungan kabel kondensor ke plat.
Alat ukur condensor otomotif harus digunakan sesuai dengan kondisi aslinya, menyediakan tegangan dan siklus pengisian yang mensimulasikan kerjanya pada engine
 
6.3. Kontak Point
Kontak point pengapian memerlukan perawatan yang tinggi dan penting dalam system pengapian, jika ada keragu-raguan pada kontak point segeralah ganti
1. Periksa permukaan kontak point, warna abu-abu menujukkan pemakaian normal, permukaan yang berwarna biru tua terbakar menunjukka salah satu dari:
  • celah terlalu kecil.
  • Kondensor rusak
  • Lilitan koil rusak.
2. Pemeriksaan lainnya
  • Kekuatan pegas.
  • Kabel listrik dan sambungan.
  • Celah kontak point.
  • Keausan poros cam distriburtor.
6.4. Ballast Resistor
Ballast resistor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter, dua kali yaitu saat engine masih dingin dan pada temperatur kerja.
 
Gunakan spesifikasi pabrik saat menguji keterpakaian ballast resistor.
 
6.5. Kabel Tegangan Tinggi dan Tutup Distributor
Resistansi kabel tegangan tinggi dan tutup distributor diperiksa dengan menggunakan ohmmeter.
 

Rentang nilai resistansi kabel tegangan tinggi biasanya berkisar antara 10 – 25 K ohm, tergantung panjangnya.
Kabel yang diidentifikasi mempunyai resitansi tinggi harus dilepas dari distributor. Terminalnya harus dilepas, periksa dan uji kembali jika terdapat permasalahan karat. Tutup distributor harus diperiksa secara visual untuk mengetahui keretakan, terminal yang berkarat atau rusak.
 
6. 6. Kapasitor
Penguji kapasitor harus digunakan untuk menentukan:
  • Kapasitas kapasitor
  • Resistansi atau kebocoran insulator
  • Resistansi seri
  • Hubungan singkat atau ke massa
  • Hubungan singkat internal rangkaian.
Untuk mengecek kapasitor dengan pengujian:
  • Hubungkan salah satu kabel alat uji ke kabel kapasitor
  • Hubungkan ujung lainnya ke badan kapasitor.
  • Hidupkan alat uji.
  • Putar tombol penguji ke arah ‘ capacity’
  • Perhatikan pembacaan alat ukur dan bandingkan dengan spesififkasi pabrik.
  • Putar tombol penguji ke arah ‘leakage’.
  • Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di luar garis merah.
  • Putar tombol penguji ke arah ‘series resistance’.
  • Perhatikan pembacaan alat ukur. Penunjukan jarum harus di dalam garis merah.
Catatan:
Hubungan singkat ke massa atau hubungan singkat di dalam rangkaian akan terdeteksi dengan salah satu pengujian  ini.   Kapasitor dapat diuji dengan menggunakan alat uji osiloskop.
6.7. Pembangkit PulsaUntuk mengetest pembangkit pulsa pada distributor pengapian elektronik
  • Gunakan ohmmeter dan aturlah pada rentang terrendah.
  • Masukkan setiap kabel ke kabel tegangan tinggi dari pembangkit pulsa.
  • Periksa pembacaan meter dan bandingkan dengan spesifikasi pabrik

GambarModul Pengendali Pengapian Elektronik Karena tidak ada cara yang umum dalam pemeriksaan kotak pemicu, disarankan mengikuti petunjuk yang dijelaskan oleh pabrik. Instrumen pengujian yang digunakan adalah: